Selamat sore :)) Hari ini saya menyempatkan menemani mama ke pasar besar untuk membeli beberapa keperluan seminggu kedepan. Jalanan sudah sangat padat walaupun jam masih menunjukkan angka 9. "Kita beli ayam ya dek? sama jeroan titipan om." Celetuk mama saya. Sebelumnya sama sekali ga terbayangkan gimana tempat kampung ayam dan sapi itu. Dan begitu sampai ...
cukup untuk mengocok isi perut sisa sarapan tadi pagi :")
Entah saya yang lebay, atau tempatnya yang kelewat lebay kotornya. Ah..
Di perjalanan itu saya bertemu dengan seorang penjual bubur. Kata mama sih itu namanya bubur madura. Tempatnya di dekat Trafficlight. Ya. Tanpa warung,gerobak,atau meja sekalipun. Beliau berjualan di trotoar,lesehan lengkap dengan 5 panci besar berisi bakulan-nya. Beliau benar-benar melakukan pekerjaannya dengan sangat santai walaupun banyak pembeli yang antre. Walaupun terlihat di buburnya ada bercak hitam akibat hembusan angin yang membawa debu. Campuran polusi akibat kendaraan yang lalu-lalang.
Berjalan perlahan memperhatikan keadaan disekitar. Seorang penjual daging. Saya kira dia pedagang sukses. Kata mama daging yang ia jual memang bagus dan berkualitas. Sehingga banyak restoran yang memesan dagingnya untuk disajikan diatas piring cantik lengkap dengan bumbu dapur nikmat pelengkap rasa,dengan alunan lagu khas restoran kalangan atas. Tapi yaaaa badannya pasti bau. Namun sukses
Seorang penjual kecambah. Tak lebih dari 4jam,dagangan miliknya sudah ludes. Beliau adalah langganannya mama. Mama bilang jika beliau memang hanya berjualan kecambah saja. Tak ada yang lain. Bajunya juga buluk dan kotor,namun sudah bisa berangkat haji :))
Penjual daging ya pasti bau daging, berjualan di pasar ya pasti kotor-kotoran. Tapi toh mereka bisa mencapai tujuan mereka dari situ.
Saya ini terlalu sok dan sombong.Bagaimana bisa mendapatkan sesuatu tanpa struggling untuk benar-benar mendapatkannya? :))
Kalo saya mau dewasa, ya harus benar-benar mengerti permasalahan saya. :)) Selama ini saya hanya berperang tanpa terjun ke medan. Saya inginkan perubahan, tanpa mencari solusi.Memaksakan kedewasaan tanpa mengerti batas diri. Tanpa mengerti diri.
0 Reactions to this post
Add CommentPost a Comment